Kolaborasi Penanganan Kesehatan Hewan pada Puskeswan Gunung Tabur
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Gunung Tabur menghadirkan sebuah terobosan inovatif dalam pelayanan kesehatan hewan melalui Edukasi Veteriner “ Kolaborasi Penanganan Kesehatan Hewan”. Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi di lapangan, terutama terkait keterbatasan jumlah tenaga medic veteriner dan paramedic veteriner yang tidak sebanding dengan cakupan wilayah pelayanan dan populasi ternak yang cukup besar.
Wilayah kerja Puskeswan Gunung Tabur mencakup tiga kecamatan dengan karakteristik geografis dan aksesibilitas yang beragam, yaitu Kecamatan Gunung Tabur, Kecamatan Pulau Derawan, dan Kecamatan Maratua. Ketiga wilayah ini tidak hanya memiliki jarak yang cukup jauh satu sama lain, namun juga memiliki jumlah populasi ternak dan hewan peliharaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini membuat layanan kesehatan hewan yang bersifat reaktif menjadi kurang efektif jika hanya mengandalkan tenaga medis yang ada.
Melihat kondisi tersebut, Muryani, S.I.P. Kesubbag Tata Usaha Puskeswan Gunung Tabur melalui Pelatihan Kepemimpinan Pengawas PKP angkatan I kabupaten Berau akan berinovasi dengan membentuk kolaborasi penanganan kesehatan hewan antara petugas kesehatan hewan, peternak, pemilik hewan peliharaan, serta masyarakat lokal. Melalui program ini, dilakukan kegiatan edukasi, pelatihan dasar mengenai kesehatan hewan, dan pemberdayaan peternak agar mampu melakukan tindakan awal yang tepat terhadap hewan ternaknya, terutama dalam hal pencegahan penyakit dan penanganan darurat sederhana.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan, namun juga memperluas jangkauan layanan Puskeswan secara tidak langsung melalui peran aktif masyarakat. Dengan demikian, keterbatasan tenaga medis dan luasnya wilayah bukan lagi menjadi penghambat utama dalam memberikan layanan yang berkualitas.
Kolaborasi ini menjadi model sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan sistem kesehatan hewan yang berkelanjutan, adaptif, dan berbasis kearifan lokal. Harapannya, melalui inovasi ini, kualitas kesehatan hewan di wilayah Gunung Tabur, Pulau Derawan, dan Maratua dapat terus meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan lokal.