Panen Benih Padi IR 64 di UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura Kabupaten Berau
UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura melaksanakan kegiatan panen benih padi varietas IR 64 pada tanggal 14 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari tupoksi UPT BBPH untuk memproduksi benih padi unggul yang nantinya akan dihasilkan sebagai benih bersertifikat label putih (Benih Dasar).
Panen dilakukan di lahan seluas kurang lebih 1 hektare, yang berlokasi di area sawah UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura. Berdasarkan hasil kegiatan pengubinan yang dilaksanakan pada 09 Oktober 2025, panen benih padi IR 64 diperkirakan mencapai 4,54 ton gabah basah per hektare. Angka tersebut menunjukkan hasil yang cukup baik untuk varietas IR 64 yang dikenal memiliki potensi hasil tinggi, umur genjah, dan kualitas beras yang disukai konsumen.
Dalam pelaksanaan panen, digunakan dua metode, yaitu combine harvester dan panen manual menggunakan arit/celurit. Penggunaan combine harvester membantu mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil (losses), sementara panen manual tetap dilakukan di beberapa bagian lahan dengan kondisi tanah yang agak dalam dan tidak dapat dilalui oleh mesin combine harvester.
Kegiatan panen ini diikuti oleh oleh seluruh pegawai UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura. Setelah proses panen selesai, gabah hasil panen akan segera dikeringkan dan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan benih dengan mutu sesuai standar sertifikasi benih label putih yang ditetapkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Syarat mutu benih label putih (Benih Dasar) untuk lolos sertifikasi benih harus memenuhi standar kadar air maksimal 13%, kemurnian benih 99%, kotoran benih maksimal 1%, benih tanaman lain/gulma 0% dan daya berkecambah benih 80%. Semua syarat diatas harus terpenuhi ketika dilakukan uji mutu benih di laboratorium.
Dengan terlaksananya kegiatan panen ini, diharapkan ketersediaan benih padi varietas IR 64 yang berkualitas dapat terus terjaga dan mendukung peningkatan produksi padi di daerah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian penting dalam menjaga keberlanjutan produksi benih unggul yang berdaya saing tinggi.