Panen Jagung Perdana Program Nasional 1 juta Hektar
Kepala Dinas Tanaman Pangan menghadiri Undangan PT Hutan Sanggam Berau yang berada di Kampung Batu Rajang Kecamatan Segah. (13/08/2025)
Panen perdana program penanaman jagung 1 Juta hektare yang diinisiasi oleh Polri dengan Lahan seluas 2 hektare yang dilakukan penanaman pada Mei 2025, diproyeksikan mampu menghasilkan jagung hibrida 5-10 ton dalam waktu tiga bulan masa tanam.
Dalam acara panen jagung ini dihadiri juga oleh Camat Segah beserta jajaranya, Polsek Segah, PT Inhutani I, PT Hutan Sanggam Berau, Kepala Kampung Batu Rajang beserta jajarannya dan juga tokoh masyarakat sekitar.
Kepala DTPHP, Junaidi mengatakan dalam sambutannya sangat mendukung program peningkatan ketahanan pangan, serta telah menandatangani perjanjian kinerja dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk memudahkan koordinasi dan pembinaan terhadap petani. Berliau juga mengatakan bahwa Bulog siap menyerap hasil petani.
Kepala DTPHP Berau, Junaidi, juga menegaskan, pemerintah daerah selalu terbuka dengan program bantuan bagi para petani jagung.
Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem, dalam sambutanya juga mengatakan, kegiatan tersebut menjadi kabar gembira atas hasil positif pertanian dan perkebunan di Berau.
Sebab, hasil kerja keras bersama tersebut kini dapat dilihat nyata dengan target peningkatan ekonomi bagi masyarakat kampung yang menjadi motor utama program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Camat Segah, Noor Alam, menyambut baik program prioritas pemerintah tersebut. Sebab, dengan adanya program tersebut, pemberdayaan masyarakat pun dapat meningkat. “Program pemberdayaan ini sangat baik untuk kampung kami. Saya titip kakam bisa kawal ini dengan serius,” pesannya.
Hadir langsung, Plt Senior Executive Vice President Perencanaan dan Pemasaran PT Inhutani I, Amas Wijaya, sebagai pemberi status lahan yang ditanami jagung, memberikan kabar baik bila di Segah memiliki potensi perluasan lahan pertanian jagung hingga 200 hektare.
Hanya saja dibutuhkan pematangan program penanaman jagung tersebut. Petani harus memastikan kampung dapat membuat lahan tersebut produktif dengan melakukan masa tanam dan panen sebanyak dua kali dalam setahun.
Dalam skema ekonomi kampung yang dihasilkan dari produksi jagung skala besar, pemerintah dan perusahaan mesti berkomitmen dengan pemberdayaan masyarakat. Yakni melalui pendampingan pemerintah kampung dan penyuluh pertanian lapangan (PPL).